Standing here, and we just nothing…
Or move without the understanding, and we just nothing…
talk to much and not show an acting, and we just nothing…
waiting for a miracles to change by doing nothing, and we just nothig…
Aneh, terasa menjalar dalam kepal ini dalam waktu 3 hari terakhir aku berkontemplasi. Aku tak jua cukup mampu memahami apa yang sebenarnya aku inginkan atau arapkan dari semua yang aku lakukan. Cukup bersalahkah aku karena tak memahami konstelasi sosial di sekelilingku.
Berasa hambar hidup tanpa pemahaman, sekedar dijalani tanpa tujuan. Atau setidaknya tujuan itu terlalu jelas sehingga mengaburkan cara untuk sampai ke sana. Apa hanya aku yang merasa? atau semua manusia juga akan berpikir sama? sendiri, sepi, lalu mati.
Atau, jeda yang terambil ini terlalu lama untuk bisa memahami secara pasti, apa yang sebenarnya kita harap da kita inginkan?
Atau, proses ini terlalu dangkal untuk dipahami sehingga terjadi simplifikasi makana ontologi “proses” itu sendiri?
Banyak alternatif yang ditawarkan hidup ini, dan memilih adalah sebuah keniscayaan, karena tidak memilih itu adala sebuah pilihan…
Semoga segera sadar, bahwa pilihan tu terbuka lebar dan selalu ada kesempatan untuk melakukan PERBAIKAN…