Sudahkah Kita Bersyukur?

November 13, 2015
Honda Civic Hi Deluxe 1500 cc yang sudah menemani penulis sejak 2013....

Honda Civic Hi Deluxe 1500 cc yang sudah menemani penulis sejak 2013….

Siang tadi aku bertemu dengan seorang lelaki berusia 45 tahun. Sebut saja namanya Ali. Lelaki asal Sampang, Madura itu menetap di Solo sejak 20 tahun lalu. Namun, ia mengaku belum mendapatkan jalan untuk meraih rezeki yang besar dari Tuhan.

Bapak itu bercerita, sejak usia belasan tahun ia sudah merantau ke Jakarta. Kala itu ia berjualan satai. Ali kemudian bertemu dengan perempuan pujaan hati yang juga berasal dari Madura di Ibu Kota. Mereka menikah. Baca entri selengkapnya »

Iklan

Tahun Dal dan Jaman Lekak

Oktober 9, 2015

422154_3025883218366_237320292_nApakah Anda pernah mendengar istilah Tahun Dal? Atau istilah lain Jaman Lekak? Istilah tersebut merujuk pada kondisi waktu lampau yang tak diketahu secara pasti.

Kemudian ada pertanyaan lanjutan. Mana yang lebih lama? Tahun Dal atau Jaman Lekak?

Sebenarnya saya juga tidak tahu mana yang merujuk lebih lama atau lebih baru. Tahun Dal adalah tahun yang dikonotasikan dengan waktu lama yang tidak baik atau berkonotasi negatif. Konon, tahun dal berputar seperti shio. Sehingga ada masa baik dan masa buruk.

Sementara Jaman Lekak juga merujuk pada waktu lampau yang juga berkonotasi negatif . Jaman lekak memiliki sebutan panjang jaman lekak ora enak. Jaman Lekak memiliki kemiripan dengan jaman lekak.

Nah, tugas Anda adalah mencari ketuaan dua istilah itu? Apakah Anda tahu? Selamat berpikir atau lupakan saja pertanyaan ini….


Utang

September 9, 2015

Apakah Anda seorang pekerja atau pengusaha (baca=wirswasta)? Mau curcol, menjelang kelahiran baby boy yang ke-2, banyak sekali kebutuhan dadakan. Mulai dari kasur untuk menutup dipan pemberian, bantal dan lain-lain.

Kalau perlengkapan bayi sih udah dicukupin sama bundanya anak-anak. Nah, berhubung pemasukan pas-pasan untuk hidup, terpaksa beberapa waktu terakhir berutang. Hahahaha…

Gali lubang, tutup lubang… Kapan bisa merdeka yak? semoga setelah anak ke-2 lahir, kemerdekaan ekonomi benar-benar terjadi. Ya kan rizki udah ditentukan. Saya yakin kalau anak ke-2 akan membawa sumber rizki. Semoga setelah anak itu lahir keajaiban-keajaiban akan kembali terjadi seperti saat anak pertama Ryutaro Ahmada lahir…

Beruntungnya, saat ini rumah udah enggak perlu ngontrak, meski harus bayar cicilan ke bank tiap bulan. Tak apalah. lama-lama ntar juga lunas. Aamiin…

Woke, sekian dulu curcol siang ini. Enggak terkonsep, gak papa. Kalau nanti tulisannya runut malah ada yang protes lagi kayak begini, “dasar wartawan, nulis status aja kayak nulis berita.” pehhhh… hahahahaha


Perubahan

Oktober 11, 2008

Apa yang terjadi, seandainya Anda mengalami kesalahan logika berpikir?

Apa kemudian Anda akan diam saja, memaklumi bahwa hanya sebatas itulah kemampuan Anda memahami sesuatu?

Yang berarti bahwa logika berpikir Anda yang salah itu tidak akan pernah terbenahi sampai kapanpun? Padahal Saudara, hidup itu berkembang, tidak ada yang stagnan, sama setiap waktu. Semua akan berubah, baik secara evolusioner atau secara revolusioner. Yang tegas, semua itu adalah pasti (perubahan)

Mengingat kondisi itu, salah satu konsep berpikir yang harus kita ubah adalah logika yang menyatakan bahwa semua ini tidak ada yang berubah. Itu  harus dihilangkan!!!

Dalam studi Darwinisme sosial, manusia bisa survive bukan karena ia spesies yang paling kuat di muka bumi sehingga bisa tetap eksis selama jutaan tahun ini, tetapi karena sifat adaptable, kemampuan beradaptasi. Yang berarti bahwa siap menyesuaikan diri dengan perubahan sosial yang ada.

Selamat berproses…


Proses Hidup

September 26, 2008

Sudah berproseskah kita?
Atau kita sedang mengalami masa stagnan? Tanpa perkembangan yang berarti. Atau justru kita ”mundur” ke belakang?

Aneh, melihat akselerasi perkembangan kita yang mandeg. Kita sudah tidak mampu lagi memupuk asa saat kita merasa jatuh. Kita terlihat beku dengan kenyataan yang tak sesuai impian.

Lihatlah adek-adek kita yang masih kecil, saat merangkak, tertatih, belajar berdiri. Berapa kali dia terjatuh? Menangis, karena pastinya sakit rasanya. Tetapi, berapa kali pula ia terus mencoba untuk bangkit dan mengulangi untuk jatuh lagi? Terus, terus dan terus. Sampai akhirnya bisa tertawa lepas karena bisa berdiri. Baca entri selengkapnya »