PERJALANAN MENJADI JURNALIS PROFESIONAL #2

Setelah lolos wawancara, ada panggilan untuk psikotes. Selama sekitar dua jam aku mengerjakan soal-soal. Tak terlalu yakin, karena saat itu aku merasa tak terlalu mampu mengerjakan soal-soalnya. Bayang pun, ratusan soal kudu tak kerjakan. Dengan pressure seperti itu, membuat badan jadi capek dan berkeringat meski duduk di ruangan ber-AC. Wes, pokokmen tak garap…. Selesai tes, ada wawancara yang dilakukan oleh Jasa Psikologi Indonesia. Pertanyaan standar, dan kujawab dengan standar pula.

Nah, setelah tes itulah tingkat galaunya meningkat. Lamanya waktu menunggu, membuatku berpikir untuk beralih fokus pada CPNS. Yup, semua usaha untuk mendapatkan nafkah harus aku upayakan. Pasalnya, si jabang bayi di perut istri semakin membesar. Sebagai calon bapak yang bertanggungjawab (weitz), yo mau tak mau kudu berusaha. Kondisi ini tak hanya membuat stres, tetapi juga membuatku berada pada level galau tingkat dewa (ngek-ngok, ini istilahe Udin Lahore waktu masih di kosbul dulu).

Sudah desperate sebenarnya, sama sekali sudah tak berharap lolos seleksi lanjutan.. Apalagi, aku telah menunggu pegumuman seleksi tahap III dalam jagka waktu yang cukup lama; sekitar satu bulan. Kondisi psikologisku sebagai orang yang merasa (lagi-lagi) ditolak kerja sungguh down pada tanggal 26 Juli karena teman yang juga ikut seleksi bareng aku (saingan sebenere) mengabari lewat SMS kalau dia sudah ditelpon dan diterima. Fatalnya, saat itu, HP jadulku mengalami sedikit eror; tak bisa mengirim SMS, tak bisa di-miss call (karena sudah dicoba pakai HP istri)… Huwaaaaa…. Jangan-jangan ada panggilan, tapi karena HP eror jadi mereka gak bisa menghubungiku??? OH TIDAAAAKKKK…. Sampai kemudian HP merah warnanya itu dipencet-pencet oleh istriku. Tiba-tiba HP berdering. Ada panggilan juga. Alhamdulillah. Hihihi

Iklan

2 Responses to PERJALANAN MENJADI JURNALIS PROFESIONAL #2

  1. Sonia Atika berkata:

    jadi intine diterima ki van jadi Bakul Berita? 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: