Entahlah

Januari 26, 2010

Waktu berputar, lalu sekarang tiba-tiba aku sudah di sini, dalam keadaan ini. Dalam masa penantian yang entah akan sampai kapan aku jalani.
Dulu sempat kusesali, namun sekarang, aku menjadi semakin yakin bahwa semua ini adalah skenario terbaik dariNya untukku. Bayangpun jika aku harus mendapat “alur hidup” sesuai dengan proyeksi manusia-manusia lain di sekitarku, aku pasti tak kan sembuh dari bronchitis yang menggerogoti paru-paruku. Atau aku tak kan bisa mengerjakan tugas-tugas kuliahku secara lebih fokus. Atau aku tak akan pernah bertemu dan berproses bersama kakak-kakak yang luar biasa. Semua hanya karena Dia lebih memahami hidupku, bahakan dibandingkan aku yang lemah ini.
Namun kadang, aku rindu masa-masa itu, saat semangatku berapi-api, bahkan karenanya aku terbakar sendiri…hahahahaha. Lucu mengingatnya sebagai bagian dari perjalanan sejarah diri. Aku rindu saat idealismeku harus beradu dengan idealisme lain atau bertempur melawan realita kultural, bahwa Solo adalah tempat yang stagnan (menurutku), yang tabu akan perubahan.
Sekarang, aku telah memahami, hidup adalah jalan panjang menuju tujuan akhir yang kadang tidak kita pahami. Jalani, dan semua akan berakhir dengan indah pada saat yang tepat nanti…..

Iklan