Semua yang terjadi akan menjadi pelajaran berharga bagi perjalanan masa depan kita di depan. Hal tersebut dapat terjadi jika kita mau menjadi orang yang menghargai sejarah. Sukarno pernah mengatakan “JAS MERAH, Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Yah, orang yang mau belajar dari sejarah akan lebih arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan se-tidak penting apapun keputusan itu, apalagi keputusan yang bersifat penting dan berkaitan langsung dengan orang banyak atau publik.
Dalam kitab Suci Al Qur’an, banyak diceritakan sejarah masa lalu, baik berupa kekafiran umat yang akhirnya mendapat adzab ataukah keshalihan seorang Rosul, Nabi, dan orang-orang beriman beserta balasan atas amal sholeh mereka. Hal ini menegaskan, bahwa kita sama sekali tidak bisa melupakan begitu saja sejarah. Tidak dalam konteks mengutuk kekalahan Perang Uhud dan mengagungkan Perang Khandak, tetapi belajar nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa tersebut sehingga lebih “calm down” dalam bersikap terhadap sebuah realita dan fenomena, alias tidak menjadi orang-orang yang reksioner.
Saya ingat, ketika kecil, waktu masih biasa menggunakan buku merk SIDU (Sinar Dunia)—–(tidak bermaksud promosi), terdapat tulisan “Experience is the best teacher”. Semoga kita mau belajar dari sejarah. maka, marilah belajar tentang SEJARAH…..
(tulisan ini juga pernah diposting di catatan FB pada 23 Juli 2009 jam 10:33)